Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ngopi itu Sehat dan Nikmat - Kepoin Kopi


Sabtu adalah hari yang paling saya tunggu. Sebagai istri yang suaminya PJKA (Pulang Jum'at Kembali Ahad, tentu momen liburan harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik, maklum jarang ketemu.

Sabtu tanggal 12 Desember kemarin saya berencana quality time dengan suami. Mengingat mulai awal Desember kemarin jadwal ngajar privat yang sangat padat. Serta mengambil waktu liburan sabtu minggu saya.

12 Desember lalu adalah waktu yang tepat untuk menebusnya. Anak-anak sudah selesai UAS, jadi tinggal santai-santai.

Sebelum tiba hari sabtu yang ditunggu, dalam perjalanan menuju tempat kerja saya mikir, enak kali yah kalau malam minggu ngopi berdua sama suami.

Eehh.. Nggak beberapa lama kemudian ada notif dari facebook, suami tercinta share link blognya dan nge-tag nama saya. Intinya beliau share manfaat kopi plus ngajak istrinya ini ngopi..

Duuuh senengnyaaa.. Kok bs nyambung gini yah, apa ini namanya jodoh? (Mulai alay.. )

Oke fix saya putuskan untuk ngopi di armor coffee sabtu ini berdua saja, di kompleks ruko dinoyo tanah agung square atau biasa disingkat ruko DITAS (bukan dihati 😀, jayus deh.

Sekilas cerita, saya sudah lama mengenal pemilik armor coffee ini, namanya om frans. Gara-gara beliau lah secara langsung membuat saya 'falling in love' sama kopi.

Bagaimana tidak? Malam itu saya ingat betul, dengan seorang teman saya menunggu ruko teman saya yang membuka jasa foto buka. Kami sudah janjian pukul 7 malam untuk melihat hasil jepretan dia.

Kami sengaja datang pada saat diluar jam pembukaan toko. Ternyata pas sampai TKP, ruko nya tutup. Alhasil kami menunggu di luar sambil melihat sekeliling. Waktu itu ada beberapa ruko yg sudah terisi dengan penghuninya meskipun ga semua.

Tiba-tiba ada yang memanggil kami. Seorang pria separuh baya melambai dan berkata, "Temannya Danny ya? Danny masih keluar sebentar kalian diminta untuk menunggu, yuk nunggu di sini (cafe) aja. Saya beri teh oolong gratis."

Kami saling memandang dan karena pria ini memaksa, akhirnya kami pun memutuskan untuk mampir.

Pas masuk kami dibuat berdecak kagum dengan cerita2 beliau. Tanpa diminta pria yang akhirnya memperkenalkan diri bernama frans yang akhirnya kami panggil om frans mulai 'nyerocos' soal kopi.

Pengetahuannya soal kopi patut diacungi jempol dan membuat siapapun jadi tertarik. Latar belakang beliau ternyata seorang PNS di dinas pertanian.

Sambil menunjukkan gambar dan berbagai sample kopi, beliau bercerita panjang kali lebar pada kami seolah sudah mengenal lama.

Dengan keramahan dan kerendahan hatinya akhirnya membuat saya tertarik untuk menyimak dan mendengarkan. Poin-poin yang saya ingat dari cerita beliau adalah:

1. Jenis kopi itu banyak, bahkan bisa puluhan. Beberapa jenis kopi Indonesia ada yang menjadi best seller di starbucks amerika.

Saat itu yang saya tau kopi itu ya kopi. Yang biasanya saya beli di pasar dengan 3 level. Yang level 3 paling enak dan biasanya beli ons.

Itupun yang minum ayah saya. Ngga tertarik sama kopi, selain takut bikin nagih, takut kena efek samping lainnya.


2. Orang luar negeri jauh lebih mencintai dan memahami jenis kopi Indonesia. Bahkan saat om frans jalan-jalan ke korea, beliau mendapat pengetahuan tentang kopi indonesia dari orang korea tersebut.

3. Akhirnya saya mulai kritis, kenapa bisa begitu, kan hanya kopi? Bukankah kopi justru bikin kita sakit maag, ketagihan, kafeinnya berbahaya, dll.

Om frans dengan cepat menjawab, itu karena cara minum kopi kita salah. Loh kok bisa? Iya karena kita mengonsumsi kopi dicampur dengan gula.

Kata om frans kalau kopi dicampur dengan gula seolah manfaat kopi jadi ngga ada. Gula menimbulkan kopi menjadi lebih asam karena bersenyawa dengan zat tertentu di dalam kopi (mohon dikoreksi jika salah, karena yang saya dengar dari om frans seperti itu) sehingga wajar jika membuat sakit maag.

4. Ketika kita minum kopi tanpa gula, manfaat yang diperoleh sangat banyak. Kafein kopi dalam kadar tertentu ternyata memiliki manfaat mengendalikan adenosin yang tidak normal sehingga menghambat kerja otak lalu menimbulkan efek mengantuk.

Kopi mengandung banyak nutrisi dan vitamin. Kadar flavonoid dalam kopi pun sangat tinggi serta manfaat dari nutrisi lainnya yang bisa kita dapatkan jika kita mengonsumsinya tanpa gula.


5. Mengapa masih tanpa gula, karena jika kopi dinikmati tanpa gula, maka kita bisa menikmati sensasi berbeda dengan jenis kopi yang berbeda. Kok bisa? Yup, ini saya buktikan sendiri.

Saat itu ada beberapa jenis kopi. Salah satunya kopi karlos. Karlos ini ternyata kopi lokal daerah kabupaten malang, namanya karang ploso disingkat karlos dan saat ini mulai banyak peminat.

Saya pun mencoba kopi ini, rasanya cukup asam campur pahit khas kopi. Aromanya khas seperti ada aroma kayu2 dan tumbuh2an hutan.

Nikmat dan sensasinya waw deh pokoknya. Baru pertama kali ini nyoba kopi sampai segitunya. Ketika saya mencoba mencampurnya dengan gula, kopi tersebut tidak manis malah rasanya semakin asam.

Saya juga mencoba kopi2 lain ada aceh gayo, toraja, flores manggarai, dsb. Sensasi dan rasa kopinya pun berbeda-beda! Keren...!!!

6. Mengenai rasa kopi yang berbeda ternyata tergantung daerah, kondisi alam, dimana kopi itu ditanam, apakah di perkebunan atau 'tercampur' dengan tumbuhan-tumbuhan di hutan, dan cara pengolahannya.

Kopi karlos yang saya nikmati sensasi aroma hutan dan kayu saya dapatkan karena kopi ini ternyata tumbuh liar bersama tumbuhan yang ada di hutan.

Tumbuhan hutan ikut mempengaruhi rasa dan aroma kopi karlos ini. Kalau rasa asamnya saya lupa karena apa. Mungkin tergantung pada roasting serta grinding-nya.

7. Om frans mengolah sendiri kopi2 nya mulai dari mengeringkan, sangrai (roasting), dan grinding. Roasting sendiri ternyata memiliki hasil berbeda sesuai dengan yang diinginkan.

Ada light roast, medium roast dan dark roast. Perbedaan ini juga menimbulkan rasa yang berbeda pada kopi. Metode yang dipakai dalam mengolah biji kopi ada yang menggunakan cara tradisional dan modern.

Alat-alat pengolahannya semua beliau miliki dan dijelaskan satu persatu pada saya. Meskipun tidak paham, setidaknya saya mengenal dan tahu 'ribet'nya mengolah kopi.

8. Menikmati kopi ternyata ada banyak cara. Cara tersebut juga dapat mempengaruhi sensasi yang kita rasakan saat minum kopi.

Saat itu saya diperkenalkan dengan berbagai alat untuk menikmati kopi. Ada drips, plunger, dan syphon. Kalau tubruk metode konvensional yang biasa dipakai.

Nanti akan saya jelaskan di bagian kedua tentang metode menikmati kopi ini. Frankly speaking, saya sangat takjub dengan metode ngopi yang dijelaskan om frans. Berkelas dan berbeda.

Namun beliau membuatnya terjangkau di kantong anak muda. Nanti juga saya akan jelaskan di bagian kedua mengapa saya bilang berkelas namun terjangkau (keren banget pokoknya om frans ini.

Pertemuan saya dengan beliau yang saya ceritakan tadi adalah pertengahan tahun 2012, di mana segala hal tentang kopi masih sangat minim diketahui oleh anak muda seperti saya (cie..ngaku2 masih muda).

Om frans seolah mengedukasi semua hal mengenai kopi dan membuat saya tidak ragu lagi menikmati kopi dengan baik dan benar supaya memperoleh manfaat.

Sekaligus menepis anggapan yang buruk tentang kopi. Ngga mau ngopi tanpa gula karena pahit? Udah lama-lama juga bakal terbiasa dan menikmati kok, percaya deh..


6 komentar untuk "Ngopi itu Sehat dan Nikmat - Kepoin Kopi"

  1. aku gak terlalu suka kopi, tapi kalau ditambah creamer banyak sama susu atau coklat baru suka :) terima kasih sudah mampir ke blog aku ya, maaf baru bisa berkunjung balik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gpp mb Lidya. Coba mb dinikmati tanpa gula, insya allah yakin deh bs ngerasain manfaatnya.. :)

      Hapus
  2. Dulu aku sempat PJKA juga. Tapi suamiku gak suka kopi, tapi ngerti bgt kalau istrinya suka kopi :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah mantap mb.. Jarang2 loh perempuan suka kopi.. Juga jarang laki2 ga suka kopi.. Hehe.

      Hapus
  3. Assalamualaikum,
    Saya anti kopi, pening n mual.. itu duluuu.

    Hingga saat di Saudi hrs belajar minum "QAHWA" kopi arabi,
    yaitu kopi "tanpa gula", tidak hitam namun berwarna cantik coklat kuning keemasan, Qahwa mjd minuman kehormatan utk tamu, bahkan tamu Raja (jamuan resmi kenegaraan) di sini disuguh "qahwa" .

    Penyajiannya unik, dg wadah khas imut mungil kecil, spt cepuk/sloki keramik.

    Kini minum "qahwa" kopi tanpa gula, mariii saya sll siaaap glek, nikmaaatnya.

    Membaca tulisan mba, saya mjd lbh paham bhw minum kopi "tanpa gula", bermanfaat.
    Ngopi itu sehat dn nikmat ...sip, setuju..!
    Terimakasih info kopinya cukup lengkap.

    Ttg "qahwa' sdh saya posting d blog, barangkali dpt menambah pengetahuan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah makasi mb komentarnya ke blog sy yg msh anak baru.. Hehe. Apalagi disimak sampai hbs.
      Kl kepoin blog nya mb, udah banyak bgt tulisannya.. ��. Anyway nnt sy akan nulis lagi lanjutannya gmn kita menikmati kopi dg metode berbeda tp nikmat yg kita peroleh juga bakal beda!

      Hapus